Berita : PDM Kabupaten Subang


DAKWAH MILENIAL YANG MENGGEMBIRAKAN

Senin, 22-07-2018

 

              Ada yang tak biasa pada penyelenggaraan Pengjkajian Rutin yang di laksnakan PDM Subang. Pertama dari segi waktu, biasanya pengajian diadakan pada ahad ketiga setiap bulan dan bertempat di Masjid al-Furqan, Komplek Perguruan Muhammadiyah Subang, Jalan Kertawigenda nomor 27.

              Namun “ketakbiasaan”itu terbayar lunas karena menghadirkan penceramah dari Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bidang Pustaka Informasi, Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si yang didamping oleh Prof. Udin Saefudin Saud, P.hd yang merupakan salah satu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat.

              Dalam ceramahnya, Guru Besar Sosiologi Agama, yang juga mantan Direktur Pasca Sarjana UIN Bandung menyinggung tentang pentingnya Keadaban Digital dalam Dakwah di Era Milenial. Istilah generasi milenial sendiri merjuk pada generasi yang lahir pada tahun 1981 dan yang sesudahnya. Sementara generasi yang lahir pasca tahun 2000an disebut sebagai generasi post milenial. Adanya perbedaan karakteristik dari beberapa generasi dari sasaran dakwah tersebut harus menjadi fokus utama Muhammadiyah.

             Dua generasi yang disebutkan, lebih menggandrungi pola dakwah virtual. Mereka belajar bukan dari pengajian atau pesantren sebagaimana para jemaah tua tapi belajar dari youtube dan semacamnya. Maka tak heran jika yang menjadi idola mereka adalah ustad yang exis di dunia maya, seperti Ustadz. Abdul Somad, Ustad Adi Hidayat dan Ust. Khalid Basalamah.

            Muhammadiyah sendiri telah melakukan langkah awal untuk menjawab tantangan dakwah milenial tersebut dengan mendirikan TVMu, mensosialisasikan aplikasi MUVON. Bahkan secara spesifik  di tempat yang sama pada hari Sabtu, 21 Juli 2018 telah dilakukan Sosialisasi Letokomu untuk mewujudkan program satu ranting satu toko yang disponsori oleh Jaringan Saudagar Muhammadiyah Jawa Barat.

            Sebelum acara dimulai, H. Aef Saefullah, ZM menginformasikan tentang asal usul Masjid Syeikh Sultan al-Khadir yang berdomisili di Jalan Bagus Yabin. Komplek Perumahan Kopti Subang. Menurutnya Masjid tersebut berasal dari hibah seorang donatur dari Saudi Arabia. Melalui Yayasan Bina Muwahidin Surabaya, dana tersebut dititipkan kepada pimpinan daerah Muhammadiyah Subang.

            Adapun pemilihan lokasi yang terletak di Komplek Asrama Putri Panti Asuhan Muhammadiyah, pada awalnya diproyeksikan sebagai Sekretariat Pimpinan Daerah. Tapi dalam perkembangannya sekretariat tetap di Jalan Kertawigenda.

            Masjid Syeikh Sultan Syeikh al-Khadir sendiri telah diresmikan sejak bulan Ramadhan 1439 yang lalu dengan susunan kepengurusan Badan Takmir, Irfan Az-Zaki sebagai ketua, Buyung Supriadi, SE sebagai sekretaris dan Adimas Wibisana, AM.Kep, sebagai bendahara. Masjid tersebut berdiri di atas lahan tanah sekitar 1200 m2 yang bersumber dari hibah hak guna pakai dari Bupati Subang, Drs. H. Abdul Wachyan (1993-1998) berdasarkan surat no. 593/1374/PLK Tanggal 3 Agustus 1997 dan diperbaharui oleh bupati H. Rohimat dengan surat no. 953.1/Kep.1125, PLK/2002 tanggal 28 Nopember 2002. Luasnya bertambah jadi 1162,5 m2.  (Red)